Gambar

Minggu, 19 Desember 2010

Kapal Selam Terbesar Buatan Inggris


Inggris akan meluncurkan kapal selam terbarunya, Kamis (16/12/10) di Barrow-in-Furness di Cumbria. Kapal selam berbiaya 1,2 miliar poundsterling atau sekitar Rp 22,5 triliun itu diklaim sebagai kapal selam terbesar yang pernah dibuat Inggris.

Kapal selam bernama Ambush ini memiliki ukuran 50 persen lebih besar dari pendahulunya, Swiftsure dan Trafalgar. Panjangnya lebih kurang 291 kaki, setara dengan panjang lapangan sepak bola.

Hebatnya, kapal selam ini mampu mengubah air laut menjadi oksigen dan air tawar sehingga mampu mempertahankan 98 kru-nya tetap hidup. Selain itu, kapal selam ini juga nyaris tak bersuara sehingga tak mudah dideteksi musuh.

Sonar dan radar kapal selam Ambush bisa mendeteksi kapal lain yang berjarak 3.000 nautikal mil (5.556 kilometer). Jadi, jika berada di wilayah laut yang memisahkan Inggris dengan Perancis, kapal selam ini bisa mendeteksi kapal yang berada di New York, AS.

Kapal selam ini tak butuh pengisian ulang bahan bakar dan bisa menyerang menggunakan misilnya hingga sejauh 1.000 mil (1.609 kilometer). Yang terhebat, misi kapal selam biasanya hanya 10 minggu, tetapi secara teori kapal selam ini bisa bertahan di dalam air tanpa perlu muncul ke permukaan seumur hidupnya, 25 tahun.

Ambush nantinya akan membawa 38 misil, yakni misil penjelajah Tomahawk yang punya daya jelajah hingga 1.240 mil (1.996 kilometer). Selain itu, kapal selam ini juga akan dilengkapi dengan torpedo kelas berat untuk menghancurkan kapal dan kapal selam lain.

Mesinnya yang bertenaga nuklir bisa menggerakkan kapal dengan kecepatan hingga 20 knot, memungkinkan kapal menempuh jarak 500 mil (805 kilometer) sehari. Saking besarnya, energi nuklirnya dikatakan bisa menghidupi seluruh kota Southampton.

Ambush akan diluncurkan dan dinamai secara resmi oleh Lady Anne Soar, istri Kepala Panglima Angkatan Laut Sir Trevor Soar. Selanjutnya, kapal selam berukuran 7.400 metrik ton ini akan diujicobakan.

Sekadar diketahui, kapal selam ini bisa membawa 98 kru. Selain itu, Ambush juga dilengkapi gudang yang bisa menyimpan makanan untuk kebutuhan selama tiga bulan, terdiri dari 18.000 sosis dan 4.200 bungkus sereal Weetabix.

Sumber : dailymail.co.uk

David, Tanaman yang Doyan Tikus

Tanaman mematikan yang memangsa tikus ditemukan oleh ilmuwan Inggris. Tanaman pemangsa raksasa ini diyakini merupakan tumbuhan perdu pemakan daging terbesar yang mengeluarkan cairan berupa asam, mirip enzim dari mulut daun. Binatang yang terpeleset masuk ke lubang mulut ini bakal mati karena cairan ini.

Para ilmuwan yang dikelapai ahli botani bernama Stewart McPherson dan Alastair Robinson menelusuri Gunung Victoria di Filipina setelah mendengar dari para misionaris di tempat itu bahwa ada tikus dimangsa tanaman. McPherson menyebutkan, "Tanaman ini memroduksi jebakan yang spektakuler sehingga tak hanya serangga yang bisa tertangkap tetapi juga binatang pengerat. Luar biasa memang karena ini belum pernah ditemukan sampai abad 21".

Spesies mengagumkan dan jarang sekali ini telah dinamai penyiar terkenal Sir David Attenborough. McPherson mengaku "Tim dan saya telah menamai tanaman ini sekaligus untuk menghormati Sir David yang telah bekerja dan memberi inspirasi bagi keindahan dan keanekaragaman hayati dunia."

Tanaman yang digelari nama latin Nepenthes attenboroughii berwarna hijau dan merah dapat tumbuh di tempat beriklim panas. Namun hanya bisa ditemui di pegunungan seperti Gunung Victoria. McPherson dan ahli botani dari Universitas Cambridge Robinson menemukan tanaman ini selama ekspedisi yang mereka lakukan di tahun 2007.

Namun, mereka hanya bisa menggambarkan semak pemangsa ini dalams ebuah jurnal setelah tiga tahun mempelajarinya dari sekitar 120 spesies pemangsa yang ada. Sementara itu Sir David (83) menyatakan terima kasih dan merasa tersanjung atas pemberian nama itu.

"Saya telah dikontak oleh tim ilmuwan setelah mereka menemukan tanaman itu dan meminta agar nama saya bisa dipakai untuk menamai tanaman ini. Terima kasih atas semua itu. Saya tersanjung karenanya." jelas David.

Sumber : sains.kompas.com

Sabtu, 11 Desember 2010

Ilmuwan Berhasil Ciptakan Darah Buatan

Saat kondisi tertentu terkadang seseorang membutuhkan darah dalam waktu cepat, seperti misalnya dalam kondisi perang. Kini peneliti telah mengembangkan darah buatan yang bisa digunakan pada kondisi darurat.

Ilmuwan Amerika Serikat telah mengembangkan 'darah buatan' yang bisa digunakan tentara ketika terluka dalam peperangan. Rekayasa genetik darah ini dibuat dengan mengambil sel dari tali pusar, lalu menggunakan mesin yang bisa meniru cara kerja dari sumsum tulang untuk menghasilkan sejumlah sel darah merah.

Seperti dikutip dari Dailymail, Sabtu (10/7/2010) darah dibuat dengan menggunakan sel-sel hematopoietic yang diambil dari tali pusar dalam proses yang disebut dengan 'pharming'. Satu tali pusat dapat menghasilkan 20 unit darah yang bisa digunakan.

Sel darah yang diproduksi dengan menggunakan metode ini secara fungsional tidak berbeda dengan sel-sel darah merah dalam sirkulasi yang sehat atau darah aslinya. Karena teknik ini pada dasarnya meniru cara kerja dari sumsum tulang belakang, tapi prosesnya dilakukan di laboratorium.

Jika hal ini disetujui, maka bisa menjadi revolusi dalam kondisi perang. Karena pada kondisi ini cenderung sulit mendapatkan donor darah untuk membantu merawat tentara yang terluka.

Selain itu proses transfusi darah pada daerah atau kondisi perang jauh lebih sulit dibandingkan donor darah biasanya.

Proyek penelitian ini sudah dilakukan sejak tahun 2008, kemungkinan darah buatan ini sudah bisa digunakan untuk militer dalam waktu lima tahun ke depan. Sebuah unit darah berisi sekitar seperdelapan hingga sepersepuluh dari darah total di tubuh manusia.

Saat ini peneliti sudah membuat darah 'pharmed' untuk golongan O negatif yang merupakan golongan darah paling banyak dicari. Hal ini karena golongan darah tersebut dapat digunakan untuk semua jenis pasien.

Darah adalah cairan yang terdapat di dalam semua makhluk hidup kecuali tumbuhan, fungsi utamanya adalah mengirimkan zat-zat serta oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh. Selain itu darah juga berfungsi mengangkut bahan kimia hasil metabolisme serta sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.



Sumber: http://www.detikhealth.com

GUNUNG BROMO "Warisan" Gunung Purba


Ketika muncul laporan mengenai gunung purba di kawasan Danau Toba—danau tersebut adalah kalderanya—banyak di antara kita waswas. Berdasarkan catatan sejarah, ternyata gunung purba bukan semata monopoli Danau Toba. Salah satu gunung purba lainnya memiliki kaldera yang kita kenal sebagai kaldera pasir Tengger.
Kaldera adalah pusat letusan yang diameternya lebih dari 2 kilometer, sedangkan kawah adalah pusat letusan yang berdiameter kurang dari 2 kilometer.
Menurut Kepala Subbidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi Direktorat Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Agus Budianto, ketika dihubungi dari Jakarta, Rabu (24/11/2010), Gunung Bromo di Jawa Timur merupakan gunung yang muncul akibat aktivitas Gunung Bromo purba pada masa lalu. Belum jelas berapa puluh ribu tahun yang lalu gunung purba tersebut meletus.
”Kalderanya adalah kaldera pasir yang kita kenal sekarang. Di sekitar kawasan kaldera pasir kemudian muncul beberapa gunung selain Gunung Bromo, di antaranya adalah Gunung Batok dan Gunung Widodaren. Model kaldera seperti ini amat umum di Indonesia. Ini berasal dari gunung yang besar sekali, megavulkano. Selain kaldera Bromo dan kaldera Danau Toba, juga ada kaldera Krakatau yang melahirkan Gunung Anak Krakatau, kaldera Batur yang melahirkan Gunung Anak Batur yang sekarang ada, dan kaldera Maninjau untuk Gunung Maninjau,” tutur Agus.
Kaldera Danau Toba, yang meletus sekitar 70.000 tahun lalu, menurut dia adalah hasil dari aktivitas vulkano dan aktivitas tektonik.
Dari catatan yang ada pada Babad Ngayogyakarta, Gunung Bromo meletus pada 28 Desember 1822 dan baru berhenti pada Januari 1823. Pada tahun 1822 pula meletus Gunung Merapi (Kompas Yogyakarta, 19/11), Gunung Slamet (Jawa Tengah), Gunung Kelud (Jawa Timur), dan Gunung Guntur (Jawa Barat). Pada tahun yang sama lima gunung meletus.
Meletus di tahun bersama
Sementara berdasarkan buku Data Dasar Gunung Api Indonesia terbitan 1979, Gunung Bromo tercatat meletus pada tahun 1822 bersama dengan Gunung Merapi, Gunung Galunggung, dan Gunung Lamongan. Buku katalog referensi gunung api Indonesia dengan letusan dalam waktu sejarah ini dikumpulkan dari berbagai referensi yang ada sejak zaman kolonial.
Berdasarkan data di buku tersebut, Gunung Bromo telah meletus sebanyak 43 kali—ditambah letusan pada tahun 2004. Namun, situs http://geodesy.gd.itb.ac.id menyebutkan telah meletus 50 kali sejak tahun 1775. Catatan dari Data Dasar Gunung Api Indonesia, letusan tertua adalah pada tahun 1804.
Menurut Neumann van Padang (Data Dasar Gunung Api Indonesia, 1979) dalam kaldera pasir tersebut dari Pegunungan Tengger ada tujuh pusat letusan dalam dua jalur yang bersilangan, satu pada arah timur-barat dan yang lain jalur timur laut-barat daya. Gunung Bromo berada pada aksis timur laut-barat daya.
Gunung ini merupakan satu-satunya gunung api yang masih aktif dari warisan Gunung Bromo Purba. Kawah di arah timur-barat garisnya mencapai 600 meter, sementara kawah di arah utara-selatan garis tengahnya 800 meter. Sebuah undak menunjukkan, pusat letusan bergerak ke jurusan utara. Pada Maret 1983 terbentuk sebuah danau di kawahnya.
Pada sejarahnya, letusan Gunung Bromo tidak mengalirkan lava pijar. Abu vulkaniknya pernah tercatat merusak perkebunan di sekitarnya pada letusan yang terjadi tahun 1915 dan 1948. Letusan terpanjang terjadi  tahun 1842, yaitu pada 24 Januari hingga Juni.
Dari situs yang sama tertulis letusan terakhir terjadi pada 8 Juni 2004 dan benar-benar berakhir pada 9 Juni 2004. Letusan besar hanya terjadi sekitar 20 menit. Letusan bersifat freatik, membentuk kolom abu berketinggian hingga 3.000 meter di atas bibir kawah. Material abu dan batu kerikil tersembur hingga radius 300 meter (bandingkan dengan abu Merapi yang bisa menjalar melalui awan panas hingga lebih dari 4 kilometer).
Data yang dimuat pada situs http://geodesy.gd.itb.ac.id dari Kelompok Keilmuan Geodesi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB tentang Pemantauan Deformasi Gunung Api Bromo dengan GPS, gunung api tipe A ini adalah gunung api yang termuda di kawasan kaldera Tengger, yaitu Gunung Widodaren, Kursi, Segorowedi, dan Batok.
Kaldera Tengger sendiri dalam situs itu disebutkan berukuran 9 kilometer x 10 km yang dikelilingi tebing curam dengan ketinggian antara 50 meter dan 500 meter. Jajaran gunung di dalam kaldera dikelilingi batuan vulkanik Gunung Tengger purba—yang disebut oleh Agus sebagai Gunung Bromo Purba.
Dan kini, kaldera pasir tertutup untuk aktivitas apa pun. Padahal, pada saat Bromo ”istirahat”, kaldera tersebut, terutama pada akhir pekan, akan dipadati wisatawan dalam negeri dan mancanegara. Mereka rela berdingin-dingin untuk menikmati merekahnya fajar pertama yang bisa disaksikan dari pinggiran kaldera. Sebuah keindahan yang membisukan....
Sumber: http://sains.kompas.com

Ternyata Laba-laba Lebih Memilih Betina Perawan Untuk Dikawini

Laba-laba jantan ternyata juga pemilih dalam hal mencari pasangan. Sebagai individu yang hanya punya kesempatan untuk kawin sekali atau dua kali sepanjang hidupnya, laba-laba jantan ternyata jauh lebih tertarik pada keperawanan sang betina daripada ukuran tubuhnya. Fakta ini diungkapkan oleh Jutta Schneider, profesor ekologi perilaku dari Universitas Hamburg, Jerman.

Sebelum menemukan fakta itu, Schneider melakukan sebuah eksperimen. Ia mempersiapkan 21 pasang laba-laba betina yang terdiri dari laba-laba betina kecil tapi perawan dan laba-laba betina besar tapi "janda". Kemudian, ia menaruh laba-laba jantan dan sejumlah pasang betina di tempat betina berada dan mempersilakannya untuk mengawini sang betina. 

Ia lalu mengamati aktivitas pejantan dalam memilih pasangan. Dari pengamatannya, ia menemukan bahwa para betina perawan ternyata menjadi favorit. Sebanyak 12 pejantan mengawini betina yang perawan, sementara hanya 1 pejantan yang mengawini "janda". Ia juga menemukan bahwa tak semua betina dikawini tanpa kecuali. Beberapa betina, baik perawan maupun tidak, dibiarkan saja alias tak dikawini. 

Schneider mengungkapkan, mungkin para pejantan memilih betina perawan karena daya tariknya. Ketika hendak dikawini, para betina perawan biasanya mengeluarkan zat kimia spesifik yang bisa dicium oleh pejantan, disebut feromon. Si pejantan yang mencium zat kimia itu merasa bergairah, kemudian bergerak mendekat dan mengawini sang perawan. 

Ketika ditanya tentang hasil penelitiannya, Schneider mengaku terkejut. Ia tak menyangka bahwa keperawanan ternyata lebih penting bagi para laba-laba. Sebelumnya, ia dan banyak ilmuwan beranggapan bahwa ukuranlah faktor yang paling penting. Menurutnya, betina yang berukuran lebih besar biasanya lebih subur sehingga lebih mampu menghasilkan banyak keturunan.

Menanggapai hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Animal Behaviour bulan Oktober 2010, Maydianne Andrade, seorang ahli ekologi evolusi dari Universitas Toronto, Scarborough mengungkapkan bahwa hal itu sangat mengagumkan. Ia mengatakan, "Studi ini mengungkapkan bahwa pejantan tak peduli terhadap ukuran tubuh atau setidaknya mereka lebih memilih keperawanan."



Sumber: http://sains.kompas.com

Kenapa Kulit Hitam Jago Lari dan Kulit Putih Jago Renang


Perbedaan warna kulit merupakan isu yang sensitif dalam olahraga. Namun tidak bisa dipungkiri, atlet kulit hitam dan kulit putih memiliki keunggulan secara fisik yang membuatnya dominan di cabang tertentu.
Dalam cabang lari cepat 100 meter pria misalnya, 25 pemegang rekor dunia terakhir berasal dari ras kulit hitam. Sebaliknya, rekor dunia untuk renang gaya bebas didominasi oleh pria kulit putih sejak tahun 1922.
Dikutip dari Telegraph, Selasa (13/7/2010), berbagai upaya untuk mengungkap fenomena ini selalu mendapat tentangan dari aktivis kesetaraan ras.
Kelompok tersebut cenderung menganggap superioritas di sebuah cabang olahraga lebih ditentukan oleh kultur budaya dan popularitas cabang tersebut.
Cukup masuk akal memang, sebab jika dibandingkan dengan Eropa dan Amerika maka fasilitas di Afrika kurang mendukung perkembangan cabang renang. Sebaliknya, Afrika banyak melahirkan atlet sepakbola sebab di sana cabang tersebut cukup populer.
Meski diyakini akan memicu kontroversi, 2 ilmuwan asal Amerika baru-baru ini mempublikasikan teori yang menjelaskan hubungan antara perbedaan warna kulit dengan prestasi olahraga. Teori tersebut dipublikasikan dalam jurnal internasional Design and Nature.
Dengan membandingkan ukuran tubuh para tentara dari berbagai negara, kedua ilmuwan ini menemukan perbedaan titik berat (center gravity) pada masing-masing warna kulit.
Kulit hitam yang diwakili tentara Afrika Barat memiliki titik berat 3 persen lebih tinggi dibandingkan tentara kulit putih.
Di bidang olahraga, titik berat yang lebih tinggi memberi keuntungan sekaligus kerugian. Keuntungan didapat di cabang lari, sebab waktu yang dibutuhkan untuk mendarat lagi di tanah menjadi lebih cepat 0,15 detik.
Titik berat yang lebih rendah pada kulit putih menjadi keuntungan ketika berada di kolam renang. Pada atlet kulit putih, area tubuh yang berada di atas permukaan air menjadi lebih lebar sehingga dapat mengayuh lebih cepat.
Prof Adrian Bejan dari Duke University yang memimpin penelitian ini mengaku khawatir akan adanya kontroversi atas teori tersebut. Namun akhirnya ia berani untuk mempublikasikannya, terlebih karena partnernya yakni Dr Edward Jones dari Howard University adalah keturunan Afro-Amerika.


Sumber :
health.detik.com

Kritik atas Spanduk Nurdin Halid di GBK

Nurdin Halid membuat satu lagi kesalahan besar saat Piala AFF berlangsung di Jakarta. Fenomena spanduk di Stadion Gelora Bung Karno, yang adalah katedral-nya sepakbola Indonesia, adalah sebuah penodaan atas keluhuran stadion.

Kita tahu, dalam sepakbola, stadion adalah segalanya. Para pemuja sepakbola ada yang menyebutnya sebagai gereja, kuil, atau altar -- ringkasnya: tempat paling adiluhung dalam perayaan sepakbola. Di sanalah, di stadion itu, semua urusan akan diselesaikan atau justru akan dimulai, segala cerita akan dibangun atau mungkin dihancurkan, emosi akan dikerek ke udara atau malah akan terbantun seketika.

Di level itu, stadion adalah sebuah "public-space", tempat keragaman suara dirayakan, tempat warga punya ruang untuk mengekspresikan semangat (komunalisme). Ia adalah altar di mana kebebasan seorang suporter bisa dikerek setinggi-tingginya, sekaligus ia pula yang mempertanggungjawabkan dan menanggung risiko atas kebebasan yang dirayakannya di sana.

Stadion, sekali lagi, adalah puncak pengalaman dalam melibatkan diri dengan sepakbola -- apapun posisi Anda, sebagai pemain, suporter, wasit, sampai presiden sebuah federasi sepakbola.

Tentu saja stadion membutuhkan "keteraturan" tersendiri. Semua studi antropologi tentang ritus-ritus juga selalu menemukan adanya "keteraturan", "pola", "rukun", dll. Dalam upacara sepakbola di stadion, keteraturan terutama terkait dengan isu keamanan, baik isu keamanan yang sifatnya fisikal maupun keamanan di level non-fisikal (misalnya: isu rasisme). Ini sudah jadi standar di mana pun, tentu saja dengan gradasi yang berbeda-beda di tiap tempat, tergantung kesiapan, juga tergantung intensitas duel yang sedang di gelar di stadion.

Tapi di luar isu keamanan itu, upacara sepakbola di dalam stadion sudah sepatutnya dibiarkan berlangsung secara alamiah dan bergulir secara organis. Upaya pembatasan pada kelangsungan upacara sepakbola, apalagi hanya sekadar untuk menjaga kepentingan seseorang, adalah pengingkaran terhadap sepakbola sebagai sebuah peristiwa, sepakbola sebagai sebuah event, sepakbola sebagai sebuah upacara dan perayaan.

PSSI dan Nurdin Halid, saya kira, telah melakukan dua hal tidak patut yang membuat keduanya layak didakwa telah menodai keluhungan Stadion Utama Gelora Bung Karno sekaligus upacara perayaan sepakbola ini.

Pertama, PSSI dan Nurdin Halid telah membatasi stadion sebagai cagar alam kebebasan bersuara para suporter. Nurdin dan antek-anteknya memasang spanduk-spanduk yang menguntungkan dirinya sendiri. Nurdin boleh saja berkilah bukan dia yang memasangnya. Tapi fakta bahwa spanduk-spanduk itu sudah terpasang jauh sebelum suporter berdatangan tak bisa membuatnya mengelak.

Tentu saja kita bisa katakan bahwa seorang PSSI dan Nurdin pun boleh dan berhak bersuara. Hanya saja, jika demikian argumennya, maka PSSI dan Nurdin juga tak punya secuil pun hak untuk memberangus spanduk dan poster-poster yang mengkritik dan menghujatnya. Itu baru adil.

Tapi keadilan itu tidak terjadi. PSSI dan Nurdin dengan sewenang-wenang melarang para suporter dan pemuja sepakbola membawa spanduknya sendiri ke dalam stadion. Tas digeledah di pintu masuk Stadion (bukan untuk menyita benda-benda berbahaya seperti pisau, misalnya) tapi justru untuk menyita spanduk-spanduk, apa pun isi dan bunyi spanduknya.

Jika pun dalam Stadion Gelora Bung Karno akhirnya masih terpasang spanduk-spanduk, spanduk itu masuk karena kerja-keras para suporter untuk mengakali aparat-aparat yang sudah di-set up untuk menjaga ketunggalan-suara (monophone) dan memberangus keragaman-suara (polifhone).

Kami harus bertarung urat syaraf dengan orang-orang berkaos merah berlengan hitam (yang masuk ke stadion tanpa tiket) sepanjang 80 menit agar bisa memasang spanduk dalam laga tim nasional melawan Laos. Itu pun tidak bertahan lama, hanya sekitar 5-8 menit. Orang-orang dengan handy-talkie di tangan segera memberangus spanduk itu. Jika Presiden saja bisa membiarkan dirinya dikritik dan dihujat, kenapa PSSI dan Nurdin Halid merasa harus diistimewakan?

Orang mungkin berpikir bahwa sweeping hanya berlaku untuk spanduk yang mengkritik PSSI dan Nurdin Halid. Ternyata salah. Spanduk yang mendukung nama seorang pemain di tribun selatan atas, dalam laga versus Thailand kemarin, dipaksa untuk diturunkan oleh  preman-preman yang dikerahkan. Hanya karena kekompakan suporter di tribun selatan sajalah preman-preman itu akhirnya "mengalah" dan membiarkannya.

PSSI dan Nurdin Halid hanya mengizinkan spanduk-spanduk yang mereka buat sendiri. Spanduk-spanduk dengan cetakan yang bagus, dengan font yang rapi, dengan kalimat-kalimat yang formal layaknya seorang siswa sedang belajar SPOK (subyek, predikat, obyek, keterangan).

Apa yang terjadi? Bagi saya, Stadion Gelora Bung Karno, kehilangan sejumlah hal yang paling alamiah. Alih-alih membakar semangat, spanduk-spanduk PSSI itu malah membuat secara visual stadion terasa begitu formal dan kaku. Terasa benar sebentuk keteraturan yang dipaksakan, bukan gelora yang membuncah secara alamiah. Bagusnya suporter Indonesia tak henti-hentinya bernyanyi; laku yang membuat stadion Gelora Bung Karno bisa tetap terjaga auranya yang magis.

Pertanyaannya: adakah federasi sepakbola di dunia ini yang hanya mengizinkan stadion diisi oleh spanduk yang dibuat oleh federasi sepakbola sendiri?

Kedua, PSSI dan Nurdin Halid terbukti "mengotori" keluhungan Stadion Gelora Bung Karno dengan memasukkan suporter bayaran dan preman-preman bayaran.

PSSI dan Nurdin boleh berkilah, tapi perilaku orang-orang itu tak bisa membuat mereka menyangkal. Sebelum laga, mereka berkumpul di depan Kantor PSSI, dengan kaos merah berlengan hitam, lalu sebagian dari mereka mengawal Nurdin Halid masuk ke stadion (tentu tanpa tiket), sebagian lagi menyebar ke semua sektor, menjaga spanduk-spanduk bikinan PSSI dan Nurdin Halid, dan saat jeda masing-masing mendapat jatah nasi bungkus. Dalam laga melawan Thailand, orang-orang berbadan kekar berkeliaran di tribun selatan atas, memaksa beberapa spanduk yang dibawa suporter untuk diturunkan.

Harian TopSkor (6 Desember 2010, hal. 14) melaporkan bahwa mereka disuplai oleh seseorang yang mereka panggil Pak Yapto Suryo Sumarno, dengan upah 60 ribu rupiah, berikut kaos, jatah nasi bungkus dan tiket cuma-cuma.

Dengan mengizinkan suporter bayaran dan preman-preman bayaran itu masuk ke stadion, PSSI dan Nurdin Halid justru telah memperlakukan laga tim nasional tak ubahnya sebagai sebuah kampanye partai politik. Dengan itu, PSSI dan Nurdin Halid telah memperlakukan laga tim nasional sebagai miliknya, bukan perayaan kolektif para pemuja sepakbola dan pendukung tim nasional Indonesia.

Dengan alasan inilah, kita patut menolak kenaikan harga tiket semifinal Piala AFF.

Sejujurnya, kenaikan harga tiket adalah hal wajar. Harga tiket babak penyisihan dengan semifinal wajar saja berbeda. Tapi, kenaikan harga tiket itu tak bisa diterima jika PSSI dan Nurdin Halid masih membiarkan orang-orang bayaran dan preman-preman itu masuk ke stadion. Para pemuja sepakbola dan suporter tim nasional bayar tiket mahal-mahal, ealah... PSSI dan Nurdin malah membiarkan antek-anteknya masuk tanpa tiket. Jika mau egaliter dan solider, seorang Nurdin Halid pun harusnya masuk dengan membeli tiket.

Percayalah, para pemuja sepakbola di Indonesia tak akan membiarkan tim nasional bertanding tanpa dukungan. Tanpa suporter bayaran pun Stadion Gelora Bung Karno akan sesak dengan para suporter yang tak akan lelah-lelahnya bernyanyi untuk Bambang Pamungkas, Christian Gonzales, dkk. Menyelundupkan suporter bayaran sama saja meragukan kecintaan publik sepakbola Indonesia pada tim nasional Indonesia.

Ingat, ini tim nasional Indonesia, bukan tim PSSI. Tim nasional adalah milik orang Indonesia, bukan punya PSSI dan Nurdin Halid. Catat juga: Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah milik bangsa Indonesia, dan jelas-jelas bukan milik PSSI atau Nurdin Halid.

Saya (juga para pemuja sepakbola yang lain) selalu dan akan selalu datang ke Senayan untuk tim nasional, tapi jelas bukan demi PSSI apalagi Nurdin Halid. 



sumber: www.detik.com

Rabu, 08 Desember 2010

Tips Trik Ampuh Meningkatkan Daya Ingat

Daya ingat identik dengan faktor usia. Semakin lanjut usia seseorang, semakin menurun daya ingatnya. Namun, banyak cara bisa dilakukan untuk memaksimalkan kemampuan daya ingat kita.

1. Senam Otak
Otak semacam otot yang perlu dilatih secara berkala. Caranya, buat tantangan atau tebak-tebakkan untuk diri sendiri yang dapat mengasah ingatan. Misalnya, menyebut judul lagu-lagu lama, mengingat bait puisi saat kecil, atau sebut 10 barang yang ada di kulkas.

2. Makanan
Bukan hanya minyak ikan yang dapat mempertajam daya ingat, tetapi juga bahan makanan berwarna merah dan ungu seperti blueberry, buah bit, dan bawang merah. Bahan makanan kaya asam folat seperti brokoli, pisang, dan kacang polong juga bermanfaat menjaga kesehatan otak.

3. Air Putih
Fakta menunjukkan bahwa seluruh fungsi organ tubuh akan berjalan dengan baik ketika mendapat asupan air yang cukup. Tak terkecuali fungsi otak. Biasakan minum 6-8 gelas air putih sehari.

4. Tidur Cukup
Tidur dibutuhkan agar sel tubuh beristirahat dan beregenerasi. Termasuk sel otak. Sebab itu, usahakan bangun kerja sama fisik dan mental yang baik agar tercipta tidur sehat dan berkualitas.

5. Santai
Tekanan atau stres membuat kerja otak melemah dan sulit berkonsentrasi. Dalam kondisi demikian, istirahatlah sejek sambil melakukan aktivitas santai seperti membaca buku, bermain game online untuk memulihkan kerja otak.

6. Permainan Asah Otak
Kebiasaan mengisi teka-teki silang yang tersedia di koran atau memainkan sudoku di telepon genggam bermanfaat positif untuk meningkatkan daya ingat seseorang.

7. Berpikir
Mengingat satu hal yang tak kunjung muncul di kepala pasti menjengkelkan. Saat mengalaminya, jangan panik. Tenangkan diri sesaat sambil memikirkan hal-hal ringan seperti jenis buah-buahan, jenis olahraga air, atau nama-nama sahabat. Aktivitas itu akan membantu seseorang lebih cepat mengingat hal penting yang ia lupakan.

8. Bertamasya ke Masa Lalu
Melihat kembali hal-hal di masa lalu secara tidak langsung melatih ingatan jangka panjang. Saat pulang kampung misalnya, cobalah memunculkan kembali kenangan masa kecil.

9. Berpikir Lewat Gambar
Cara ini bisa dipraktikkan saat menyusun daftar belanja. Catat barang-barang yang akan dibeli sambil membayangkan diri sedang berjalan menyusuri lorong-lorong supermarket dan menemukan produk yang diinginkan.

10. Olahraga
Lakukan latihan fisik yang merangsang perbaikan sirkulasi darah seperti jogging, dan aerobik. Sirkulasi darah yang lancar akan meningkatkan produksi oksigen ke otak yang sangat bermanfaat untuk mempertajam kemampuan berpikir.

sumber: yudi-setiadi.com